MENGENAL SUKU DAYAK HINDU BUDHA BUMI SEGANDU INDRAMAYU
Siapa sangka di Indramayu Jawa Barat mempunyai satu lagi keunikan yang berbeda dari masyarakat umum seperti biasanya. Di kota penghasil mangga dan kota pertama kali Jepang mendarat di Indonesia mempunyai Komunitas Suku Dayak di tengah masyarakat Indramayu.
Anda tentu pernah mendengar mengenai Suku Dayak tentunya, dan pastinya jika Anda pernah mendengar pastilah yang terbayang di benak Anda adalah sekelompok orang yang hidup di pedalaman sebuah hutan yang mengenakan busana dengan memggunakan dedaunan yang ada di sekitarnya, serta mempunyai ritual-ritual yang aneh.
Namun berbeda halnya dengan Suku Dayak yang ada di Indramayu Jawa Barat ini.
terlebih yang membuat uniknya lagi adalah Dayak Jawa Barat ini tidak mempunyai hubungan dengan dayak yang ada di Kalimantan, salah satu yang berbeda adalah jika Suku Dayak di Kalimantan membatasi pergaulan dengan masyarakat umum. maka berbeda halnya dengan Komunitas Suku Dayak Indramayu yang justru kebalikanya, yaitu lebih suka membuka diri dengan masyarakat sekitar.
Kalau orang menyebutnya mustahil bisa jadi, tetapi kalau melihat kenyataan itu mungkin terjadi.
Suku Dayak yang layaknya hidup di Kalimantan ternyata hidup bermukim juga di Indramayu, Jawa Barat. Tengoklah ke daerah Krimun Losarang Indramayu. Dari tahun- tahun sebelumnya Desa Krimun banyak disambangi oleh wisatawan. Mereka yang bermaksud mengunjungi karena ingin melihat dengan mata kepala sendiri menyoal keunikan yang sudah menjadi buah bibir Kabupaten Indramayu. komunitas Suku Dayak di Indramayu tersebut.
Selain respon Suku Dayak terhadap wisatawan sangat baik, Suku Dayak yang mulanya didirikan Takmad ini berhasil merebut perhatian banyak orang terutama pemerintah Indramayu.
Mencoba mengorek asal mula didirikanya Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu merupakan perjalanan yang sangat berkesan. di mulai perjalanan dari Bandung hanya 3 jam saja jika di tempuh dengan kendaraan pribadi. lokasinya pun tidaklah jauh dari Pantai Eretan Indramayu. terletak di Kecamatan Losarang, Desa Krimun, yang membuat berkesan adalah Suku Dayak Bumi Segandu Indramayu ini mengajarkan nilai hidup yang berbeda pada umumnya.
yang lebih bersifat ngaji rasa atau berbenah diri.
Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu ya itulah nama komunitas Suku Dayak di Indramayu yang didirikan oleh Pangeran Takmad Diningrat Gusti Alam. komunitas Suku Dayak ini kendatipun berbaur dengan masyarakat akan tetapi mempunyai aturan yang unik dalam komunitasnya.
Menurut Wardi (49) sebagai juru komunikasi Dayak Indramayu “Pada awal berdirinya Suku Dayak Indramayu itu tahun 1970 itupun tidak langsung seperti ini, melaikan bertahap semacam perguruan, hanya saja perguruan SS nama lain dari perguruan serba guna. Selanjutnya pada tahun 1970 sampai 1982 itu berganti nama menjadi nama Jaka Utama. Jadi makna Jaka itu merupakan Pemuda dan Utama merupaka yang utama.
Dari 1982 sampai 1994 akhir itu berganti nama lagi menjadi Dayak Siswa yang menjadi pembeda Dayak Siswa itu sudah tidak memakai baju, akan tetapi celana belum hitam putih. tapi masih hitam selanjutnya pada tahun 2000 ganti lagi nama menjadi Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu”. Ujar Wardi
Penamaan kata Suku dayak berasal dari berbagai kata :
1. kata Suku
Makna dari suku disini bukanlah suatu Marga atau Komunitas akan tetapi bermakna Kaki.
2. kata Dayak
Perihal kata dayak sendiri bukan berarti mengadopsi dari Dayak yang ada di Kalimantan akan tetapi berasal dari kata ngayak, atau ngajirasa, mengayak dalam artian bahwa memilah antara yang baik dan benar. Selanjutnya menurut siapa kebenaran itu. Bersumber dari orang-orang Agama kah atau dari adat-istiadat yang berlaku. Pada kenyataanya semuanya mengaku benar dan saling menyalahkan.
3. kata Hindu
Selanjutnya mengenai Hindu bukan berarti Komunitas yang didirikan Pak Takmad ini adalah beragaman Hindu. akan tetapi ketika kita di dalam Rahim Ibu, selama 8 bulan atau bisa saja di sebut Sewindu.
4. kata Budha
Sedangkan kata Budha bukanlah mengenai Agama Budha akan tetapi bermaknakan Wuda dalam bahasa Jawa artinya adalah telanjang. yang di artikan kita lahir di alam dunia ini tidak memakai apa-apa alias tenjang.
5. kata Bumi
Makna Bumi artinya wujud, dan Segandu adalah Sekujur. akan tetapi jika di satukan maka makna filosofisnya adalah kekuatan hidup.
6. kata Indramayu
Sedangkan kata Indramayu adalah gabungan dari beberapa suku kata yakni “in” yang berarti adalah inti dan Dharma adalah Orangtua dan Ayu adalah Perempuan dan makna filosofisnya adalah, kita harus berbakti kepada Perempuan, karena Perempuan kita bisa hidup di dunia ini. berkat rahimnya lah kita bisa berada di dunia ini, oleh karenanya ajaran menjungjung tinggi kaum perempuan tercermin pada ajarannya yang di anutnya sehari hari.
Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu memliki paham bahwa setiap manusia bisa membuat untuk dirinya.
“Untuk apa ada aturan jika kita untuk di langgar contoh, studi kasus adalah Agama melarang perbuatan Zina tapi aneh ko banyak orang yang punya agama itu sendiri yang melanggar buktinya adalah banyak orang yang melalukan aborsi atau banyak anak lahir yang tanpa orangtua atau mungkin perihal korupsi yang selalu terjadi di para petinggi yang ahli dalam dalil-dalil ahli dalam tafsir-tafsir” sambung wardi
oleh karena itu kata Dayak atau ngayak di sini di pegang tegus komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu karena makna ngayak melakukan pemilahan mana yang baik dan benar. yang berpedoman pada Ngajirasa Semesta Alam.
Singkatnya bahwa jika perbuatan tersebut tidak nyaman untuk kita maka jangan di lakukan pada orang lain. semisal jika di cubit orang lain sakit maka jangan mencubit. Selain dari hal itu Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu ini sangat memulyakan para perempuan jika jangan heran jika kita mampir ke Komunitas Dayak Hindu Budha bumi Segandu ini di suguhi dengan seorang suami yang memasak, mencuci, bersih-bersih dan lainya yang berhubungan dengan tugas ibu rumah tangga.
yang uniknya lagi kendatipun para Lelaki komunitas dayak tetapi mereka tidak memaksakan keluarganya untuk masuk dayak seperti dirinya.
Selanjutnya, ketika kita kemarin sedang merayakan pesta pemilu. Lain halnya dengan Suku Dayak Indramayu mereka tidak memilih Presiden kendatipun memiliki hak pilih “jangankan Presiden pemilihan Kepala Desa kita juga tidak mengkuti ko kami tidak golput kami bersikap seperti itu ada alasanya dengan ajaran yang mereka pegang yaitu ngajirasa kalau saya pilih satu calon dari kedua calon tersebut lah lantas bagaimana dengan yang satunya lagi tidak saya pilih ? pasti sakit hati kan nah karena itu kami tidak mengikuti pemilihan presiden. “ ujar Wardi
Kendatipun Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu ini tidak mempunya Agama tapi mereka merangkul berbagai agama, kepada agama hindu, Budha, Islam, Kristen dan lainnya mereka juga tidak melarang ketika orang Islam mau shalat di rumah adat mereka.
1 komentar:
O